BIOLOGI : SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AMPHIBI (KATAK)



Sistem Peredaran Darah Amfhibi (Katak)
Darah adalah komponen utama yang membantu penyebaran sel-sel maupun zat di dalam tubuh. Mekanisme peredaran darah pada manusia memiliki beberapa kesamaan dengan beberapa jenis hewan mamalia. Sistem peredaran darah hewan mamalia mirip dengan sistem peredaran darah pada aves, ampibi, sistem peredaran darah reptil, cacing tanah dan ikan.
ads
Sistem peredaran darah pada hewan  vertebrata memiliki sistem yang sejenis. Ini dikarenakan hewan-hewan vertebrata hampir seluruhnya memiliki organ tubuh yang sama, itu sebabnya sistem peredaran darah yang terjadi sangat mirip. Sistem peredaran darah hewan amfibi memiliki kesamaan dengan sistem peredaran darah mamalia.
Sistem peredaran darah pada hewan vertebrata dan invertebrata sangatlah berbeda. Kedua jenis hewan ini memiliki ciri khas tersendiri dalam proses sirkulasi tubuhnya. Setidaknya ada tiga jenis sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada katak, yaitu :
1.      Sistem difusi – Adanya jaringan bernama protoplasma yang beredar ke seluruh tubuhnya. Biasanya terjadi pada hewan invertebrata karena hewan-hewan ini tidak memiliki organ jantung untuk mengedarkan seluruh kebutuhan zatnya ke seluruh tubuh.
2.     Sistem peredaran darah terbuka – Peredaran darah yang disalurkan ke seluruh tubuh tidak selalu melalui pembuluh darah.
3.     Sistem peredaran darah tertutup – Peredaran darah yang disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Mekanisme Peredaran Darah Pada Katak
Hewan amfibi seperti Katak memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Sistem peredaran darah tertutup adalah adanya peredaran darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah ganda adalah darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam sekali perputarannya.
Jantung yang dimiliki Katak terdiri dari satu atrium kanan, satu atrium kiri dan satu ventrikel. Selain itu, katak memiliki satu organ bernama sinus venosus. Sinus venosus adalah saluran penampungan darah dari pembuluh yang akan masuk ke atrium. Jantung pada katak akan selalu dialiri darah yang mengandung oksigen dan karbondioksida.
Mekanisme peredaran darahnya adalah darah yang dengan kandungan oksigen dari paru-paru dan kulit akan mengalir ke atrium kiri. Sedangkan darah dengan tingkat oksigen rendah akan disalurkan sinus venosus ke atrium kanan. Darah yang ada di kedua atrium ini akan mengalir ke ventrikel untuk diolah kembali.
Di dalam ventrikel akan terjadi pencampuran antara darah dengan kandungan oksigen tinggi dengan darah yang kandungan okseigennya rendah. Setelah berada di ventrikel, darah dengan kualitas oksigen tinggi akan diedarkan ke seluruh tubuh sedangkan darah yang masih rendah oksigen akan kembali menuju paru-paru sampai mendapatkan oksigen.
Aorta yang ada dalam mekanisme peredaran darah pada katak akan membantu penyebaran oksigen ini ke seluruh bagian tubuh katak. Aorta yang terbagi ke dalam tiga arteri ini memiliki sistem khusus untuk mengalirkan darah dengan kandungan oksigen tinggi menuju otak, organ dalam tubuh dan jaringannya, serta kulit dan paru-paru.
Karakteristik Khas Dari Hewan Amfibi
Keanekaragaman hewan vertebrata dan invertebrata yang tersebar di seluruh permukaan bumi adalah bagian dari ekosistem yang harus dijaga. Menjaga kondisi bumi tetap stabil dengan menghindari kerusakan yang biasanya dilakukan manusia adalah salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem untuk tetap berjalan sesuai siklusnya. Siklus hidup di muka bumi ini amat teratur sehingga manusia sebagai makhluk yang paling sempurna turut berperan untuk menciptakan keseimbangan ekosistem, baik itu hewan maupun tumbuhan.
Katak termasuk ke dalam hewan vertebrata yang persebarannya ada di setiap belahan dunia. Katak adalah  salah satu hewan yang dapat bertahan hidup di air dan darat. Keistimewaan habitat hidup katak membuat hewan jenis Amfibia atau Amfibi ini dapat menyesuaikan dengan kondisi alam tempatnya berada. Para ahli menyebutkan, hewan jenis Amfibi ini termasuk hewan bertulang belakang pertama yang menempati wilayah daratan.


Hewan-hewan jenis Amfibi hanya memiliki tiga ordo yang bernama Anura, Caudata, dan Gymnophiona. Anura merupakan ordo Amfibi yang banyak ditemukan di Indonesia dengan ribuan spesies berbeda. Anura adalah hewan katak dan kodok. Sebaliknya dari Anura, Cauta adalah ordo Amfibi yang tidak terdapat di Indonesia. Contoh dari jenis amfibi ini adalah Salamander yang populasinya terdapat di China, Amerika Serikat, dan Asiatic Salamander.
Sedangkan Gymnophiona adalah jenis Amfibi yang memiliki sebutan lain dengan nama Sesilia. Ada sekitar ratusan jenis Sesilia yang tersebar di Indonesia. Persebaran jenis Amfibi ini terdapat di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Contoh spesies dari Gymnophiona adalah Indonesian Caecilian, Javan Caecilian, dan banyak lagi.
Hewan Amfibi sangat mudah dikenali. Keberadaan hewan Amfibi ini di seluruh penjuru dunia dengan berbagai keunikan warna, jenis, dan tingkat racun yang dimilikinya, tidak lagi dianggap sebagai hewan yang asing. Setidaknya ada beberapa ciri umum yang dimiliki oleh hewan bertulang belakang ini, yaitu :
1.     Termasuk dalam kategori hewan vertebrata.
2.     Memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar.
3.     Tubuh terdiri dari kepala, badan dan dua pasang kaki, serta ekor untuk jenis Salamander.
4.     Mulut memiliki gigi dan lidah yang dapat menjulur panjang.
5.     Kaki digunakan untuk alat geraknya, baik itu untuk melompat, memanjat atau berenang.
6.      Perkembangbiakan hewan  Amfibi dengan cara bertelur dengan pembuahan eksternal.
7.     Proses metamorfosis hewan amfibi tergolong metamorfosis sempurna.


Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:
  1. Jantung
  2. Arteri
  3. Kapiler
  4. Vese
  5. Pembuluh-pembuluh limpa
  6. Cairan darah dan limpa
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.
Jantung katak terdiri dari:
  1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
  2. Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)
  3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung
  4. Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
Proses sirkulasi pada Amphibi
Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemikSirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.
Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).
Referensi:
Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Comments

  1. "Online Class: Building Leadership in Politics!"
    Register now and learn essential skills for a career in politics. Come visit our website here https://pilpres2024wrd.wordpress.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teks Ulasan Novel Dilan

Sejarah Kerajaan Turki Ustmani : LENGKAP!!!